RANGKUMAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH (IMUNITAS)
Imun atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi
dan membunuh patogen serta sel tumor.
FUNGSI SISTEM IMUN
- Pertahanan Tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit.
- Keseimbangan, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen tubuh.
- Pendeteksi, sel abnormal (terjadi mutasi) terdeteksi oleh sel imun untuk dimusnahkan.
RESPON KEKEBALAN TUBUH ANTIGEN
Imunitas Humoral
Respons kekebalan tubuh humoral atau imunitas humoral melibatkan
aktivitas sel B dan produksi antibodi yang beredar di dalam plasma darah
dan limfa. Pembentukan antibodi ini dipicu oleh kehadiran antigen.
Antibodi secara spesifik akan bereaksi dengan antigen. Antibodi umumnya
tidak secara langsung menghancurkan antigen yang menyerang, namun
antibodi terlebih dahulu akan mengikat antigen tersebut.
|
sumber gambar: www.suararakyatindonesia.org |
Imunitas Seluler
Respon kekebalan tubuh selular melibatkan sel-sel yang bereaksi langsung
terhadap sel-sel asing atau jaringan yang terinfeksi. Respon kekebalan
tubuh seluler ini merupakan kekebalan yang ditunjang oleh sel T. Tugas
utama imunitas seluler adalah untuk menghancurkan sel tubuh yang telah
terinfeksi patogen, misalnya oleh bakteri atau virus.
MACAM-MACAM SISTEM IMUN
Sistem Imun Non-Spesifik
Pertahanan tubuh ini terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, karena dapat memberikan respon langsung.
- Pertahanan fisik/mekanik meliputi kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin.
- Pertahanan Biokimia. Beberapa mikroorganisme dapat
masuk melalui kelenjar sebaseus dan folikel rambut. pH asam dari
keringat, berbagai asam lemak yang dilepas kulit mempunyai efek
denaturasi protein membran sel kuman sehingga dapat mencegah infeksi
melalui kulit. Sedangkan lisozim dalam keringat, ludah, air mata dan air
susu ibu melindungi tubuh dari kuman garam positif. Selain itu air susu
ibu juga mengandung laktooksidase dan asam neuraminik, mempunyai sifat
antibakterial terhadap E.Coli dan Staphylicoccus.
Berdasarkan daerah gangguan oleh mikroorganisme/zat asing, pertahanan ini dibagi menjadi:
- Kekebalan eksternal dicegah oleh Kulit dan Membran Mukosa )
- Kekebalan Internal dicegah oleh protein anti mikroba, sel-sel fagosit, peradangan (inflamasi) dan demam).
Sistem Imun Spesifik
Sistem imun spesifik merupakan sistem pertahanan tubuh lapis kedua,jika
sistem imun non-spesifik tidak mampu Mengeliminasi Agen penyakit. Sistem
imun spesifik pada umumnya terjalin kerjasama antara antibodi
komplemen-fagosit dan antara sel T-makrofag.
- Struktur sistem imun merupakan suatu protein yang disintesis dengan
mekanisme, yaitu DNA—RNA —polipeptida sehingga informasi antibodi
disandi dengan DNA. Antibodi memiliki struktur protein tertentu.
- Struktur sistem imun terdiri atas: Limfosit B, Limfosit T,
Antibodi/Immunoglobulin. Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan
tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon
antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam
tubuh mahluk hidup. Antibod dibagi menjadi Immunoglobulin G ( Ig G ),
Immunoglobulin M ( Ig M ), Immunoglobulin A ( Ig A ), Immunoglobulin D (
Ig D ), Immunoglobulin E ( Ig E ).
Pertahanan spesifik: imunitas diperantai antibodi
Imunitas diperantai antibodi untuk respon imun yang diperantarai
antibodi, limfosit B berperan dalam proses ini, dimana limfosit B akan
melalui 2 proses yaitu respon imun primer dan respon imun sekunder. Jika
sel limfosit B bertemu dengan antigen dan cocok, maka limfosit B
membelah secara mitosis dan menghasilkan beberapa sel limfosit B.
Semua Limfosit B segera melepaskan antibodi yang mereka punya dan
merangsang sel Mast untuk menghancurkan antigen atau sel yang sudah
terserang antigen untuk mengeluarkan histamin. 1 sel limfosit B
dibiarkan tetap hidup untuk menyimpan antibodi yang sama sebelum
penyerang terjadi. Limfosit B yang tersisa ini disebut limfosit B
memori. Inilah proses respon imun primer.
Pertahanan spesifik: imunitas diperantai sel
Untuk respon imun yang diperantarai sel, Limfosit yang berperan penting
adalah limfosit T. Jika suatu saat ada patogen yang berhasil masuk dalam
tubuh kemudian dimakan oleh suatu sel yang tidak bersalah (biasanya
neutrofil), maka patogen itu dicerna dan materialnya ditempel pada
permukaan sel yang tidak bersalah tersebut. Materi yang tertempel itu
disebut antigen. Respon imun akan dimulai jika kebetulan sel tidak
bersalah ini bertemu dengan limfosit T yang sedang berpatroli, yaitu sel
tadi mengeluarkan interleukin 1 sehingga limfosit T terangsang untuk
mencocokkan antibodi dengan antigennya.
TAHAPAN PENGHANCURAN ANTIGEN
- Netralisasi, antibodi memblokir beberapa tempat
antigen berikatan, sehinga antigen tidak aktif. antibodi menetralkan
dengan menyelemuti bagian beracun dari bakteri sehingga sel fagosit
dapat menerima bakteri tersebut.
- Aglutinasi, terjadi penggumpalan antigen oleh
antibodi. Hal ini dapat dilakukan karena antibodi minimal memiliki dua
daerah ikatan (binding site).
- Presipitasi, dilakukan pada antigen terlarut oleh
antibodi. Hal ini membuat antigen tidak terlarut dan memudahkan
ditangkap oleh sel fagosit.
- Fiksasi Komplemen, antibodi yang berikatan akan
mengaktifkan protein komplemen untuk membentuk luka atau pori pada sel
mikroba patogen sehingga lisozim dapat memasuki sel mikroba dan
menghancurkannya.
PENYAKIT PADA SISTEM IMUN
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana virus HIV menyerang sistem imun.
Autoimunitas
autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri. Akibat autoimunitas:
- Addison’s Disease yaitu kegagalan korteks kelenjar adrenal
untuk memproduksi hormon dalam jumlah yang adekuat sehingga akan
mempengaruhi kerja tubuh dalam menekan dan meregulasi tekanan darah
serta mengatur keseimbangan air dan garam, dapat terjadi pada semua
kelompok umur dan menimpa pria-pria dan wanita-wanita sama rata.
- Diabetes Melitus yaitu penyakit yang disebabkan oleh kadar
gula dalam darah yang meningkat tinggi. penyakit ini akibat kekurangan
hormon insulin. pada dasarnya penyakit ini karena antibodi menyerang
sel-sel beta di pankreas yang insulin.
- Myasthenia Gravis yaitu kelainan yang diakibatkan oleh
antibodi yang menyerang otot lurik. akibatnya otot lurik akan mengalami
degradasi sehingga kemampuan otot untuk menangkap asetil kolin akan
berkurang.
Alergi
Alergi merupakan respons yang berlebihan atau hipersensitif terhadap
antigen yang masuk ke dalam tubuh. antigen penyebab alergi disebut
dengan alergen. alergen dapat berupa debu, serbuk sari , gigitan
serangga , cuaca yang dingin dan jenis makanan tertentu. reaksi terhadap
alergi dapat bermacam-macam seperti bersin, gatal-gatal, muntah,
kesulitan bernafas bahkan dapat menimbulkan kematian.
Penolakan Transplantasi
Penolakan transplantasi terbagi menjadi tiga kategori:
- Penolakan Hiperakut, terjadi segera begitu transplantasi
dilakukan.Dapat diatasi dengan cara mencangkokkan organ pada resipien
yang memiliki golongan sama dengan donor.
- Penolakan Akut, biasanya terjadi beberapa hari setelah transplantasi
. Untuk mengatasi ini biasanya diberikan obat,seperti siklosporin yang
memengaruhi respons molekul MHC resipien terhadap donor.
- Penolakan Kronis, terjadi karena organ yang ditransplantasikan
kehilangan fungsi yang disebabkan oleh darah beku pada pembuluh dalam
organ .
Isoimunitas
Isoimunitas adalah keadaan dimana tubuh mendapatkan kekebalan dari
individu lain yang melawan sel tubuhnya sendiri. Isoimunitas dapat
muncul akibat transfusi darah atau karena cangkok organ dari orang lain.
Penyakit Lupus
Penyakit Lupus adalah penyakit kronis yang merusak sistem kekebalan
tubuh (imunitas) dan memengaruhi berbagai macam jaringan, kulit,
persendian, jantung, darah, ginjal, dan otak. Penderita penyakit lupus
sering disebut odipus (orang hidup dengan lupus). Para penderita
penyakit lupus akan menghidari hal-hal yang mengakibatkan penyakitnya
kambuh.
Kawasaki Disease
Kawasaki disease adalah penyakit yang menyerang anak-anak dibawah usia 5
tahun, dan 2 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki. Penyakit
ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki dari jepang pada
tahun 1967 dan saat itu dikenal sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome
yang menyerang selaput lendir, kelenjar getah bening, lapisan pembuluh
darah dan jantung.